Kamis, 02 April 2015

Akuntansi Komparatif di 5 Negara Eropa

AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht3OCHuyIrClSCKQ1cRr1jb5qQFB2pPwKPzfl6GeSABq2VznjNZ1WL2WvY1xxdl2jnpk1VSaqf8Gok5UuNrz1NtYAkrZXUUdmFM5c0TYmZyGGGfqn2f_XRQT1GJp9MRUE0vZnFS7KSGbc/s1600/gundar-logo1.png
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Ketua kelompok:      Gina Chairunnisa (23211070)
Anggota Kelompok: Diana Ritri (22211044)
Dwi Astuti (22211226)
Dwinta Pusparani (22211283)
Elang Al Ars (28211414)

Di Bimbing Oleh:
DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM


Universitas Gunadarma
Depok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI…2
IFRS DALAM UNI EROPA………………………………………………………………….2
Laporan Keungan………………………………………………………………………………4
Patokan Akuntansi……………………………………………………………………………..4
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA…………………………………...6
1.      PERANCIS………………………………………………………………………………...6
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi………………………………………………………7
Laporan Keuangan…………………………………………………………………………10
Patokan Akuntansi…………………………………………………………………………12
2.      JERMAN…………………………………………………………………………………..14
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...15
Laporan Keuangan………………………………………………………………………...17
Pengukuran Akuntansi…………………………………………………………………….18
3.      REPUBLIK CEKO……………………………………………………………………….19
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...21
Laporan Keuangan………………………………………………………………………...21
Pengukuran Akuntansi…………………………………………………………………….22
4.      BELANDA………………………………………………………………………………..22
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………23
Laporan Keuangan………………………………………………………………………25
Pengukuran Akuntansi…………………………………………………………………..26
5.      INGGRIS……………………………..………………………………………………...26
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………27
Laporan Keuangan………………………………………………………………………29
Penghitungan Akuntansi………………………………………………………………...29
Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan……………………………………………………31













KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
            Puji syukur kepada Allah yang te;ah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Persentasi Akuntansi Internasional yang berjudul Akuntansi Komparatif: Eropa dan kami dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Internasional ini tepat pada waktunya. Tugas Akuntansi Internasional ini diajukan guna melengkapi syarat-syarat penilaian di dalam mata kuliah softskill Akuntansi Internsional Fakultas Ekonomi pada Universitas Gunadarma.
            Dalam pembuatan tugas ini tidak terlepas dari bantuan, pengarahan, dukungan, serta kerja sama di dalam kelompok. Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung yang sangat membantu dalam penulisan ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Ibu Prof. DR. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2.      Bapak DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM., selaku ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Dosen di dalam mata kuliah Soft Skill Akuntansi Internasional.
3.      Anggota Kelompok 3 dalam mata kuliah Akuntansi Internasional yang sudah berkerja sama dengan baik.
4.      Teman-teman di kelas 4EB15 yang selalu mendukung kami.
Atas segala bantuan yang diberikan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Kami menyadari keterbatasan dalam penyelesaian tugas ini. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri akan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas ini. Dan besar harapan kami, semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat.
Depok, Juni 2015

                  Kelompok 3
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini. Pertama, di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam sebuah negara, kita harus memperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya. Audit menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi keamanan.
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah. Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; di kasus lain, standar di ambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan pasar; seperti tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaiangan pendapatan dalam pasar modal.

IFRS DALAM UNI EROPA
Kecenderungan dalam laporan keuangan menghadap ke arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Kecenderungan ini sangat benar dalam Uni Eropa. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi.
Untuk memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan akuntansi setempat. Sehingga, kami memberikan sebuah tinjauan tentang IFRS dalam bagan ini.
Persyaratan IFRS

Republik
Ceko
Prancis
Jerman
Belanda
Inggris
Perusahaan terdaftar
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Laporan keungan gabungan Perusahaan terdaftar – laporan keuangan perusahaan pribadi
Diharuskan
Dilarang
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasional
Dibolehkan
Dibolehkan
Perusahaann tidak terdaftar – laporan keuangan tidak terdaftar
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Laporan keuangan perusahaan pribadi
Dilarang
Dilarang
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasional
Dibolehkan
Dibolehkan

Laporan Keungan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
·         Kebijakan akuntansi yang diikuti
·         Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
·         Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
Informasi komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS untuk menunjukkan laporan keuangan entitas perusahaan induk sebagai tambahan bagi laporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS juga tidak ada untuk menghasilkan laporan keuangan sementara. Penggabungan didasarkan pada kontrol, yang merupakan kekuatan untuk mengatur kegiatan keuangan dan operasi entitas lain. Kewajaran penyajian diperlukan. IFRS bisa dikesampingkan hanya dalam keadaan yang sangat jarang untuk mencapai kewajaran penyajian. Ketika IFRS dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan, dan keuangan awal dari IFRS harus diungkapkan.
Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari aset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersyarat. Goodwill diuji setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan yang proposional (lebih dipilih) atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama dimana entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing. (a) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan di translasikan dengan menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil translasi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (Dalam metode tarif setempat, aset dan pertanggungjawaban ditranslasikan pada tingkat bursa akhir tahun, atau tahun tersebut; pendapatan dan pembelanjaan ditranslasikan pada tingkat transaksi [atau, dalam praktiknya, tingkat rata-rata]). (b) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk, laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut:
·         Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter
·         Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai perolehan
·         Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artiken non-moneter yang diterima pada nilai wajar
Penyusunan translasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sedang berjalan. (c) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya.
Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Jika metode harga pasar yang digunakan, revaluasi (penialian kembali asset tetap) harus digunakan secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali. Peningkatan nilai revaluasi dikreditkan ke ekuitas (mengurangi ekuitas). Depresiasi dibebankan secara sistematis atas umur penggunaan aset, menggambarkan pola pemakaian manfaat. Biaya riset dibebankan ke akun beban pada saat dikeluarkan. Biaya pengembangan dikapitalisasi setelah kelayakan teknis dan komersial dari produk atau jasa telah ditentukan. Persediaan dinilai pada biaya terendah atau nilai keuntungan yang bisa dicapai. FIFO dan beban rata-rata merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.
Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang pinjaman pada garis lurus. Biaya untuk memberikan keuntungan bagi pegawai diakui dalam periode di mana keuntungan didapatkan oleh pegawai bukan ketika keuntungan dibayarkan kepada pegawai. Provisi merupakan kewajiban dari jumlah atau waktu yang tidak pasti. Provisi tersebut diakui ketika sebuah kejadian yang telah lalu menciptakan sebuah kewajiban hukum atau konstruktif, ada kemungkinan aliran sumber daya, dan jumlah kewajiban yang bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat merupakan sebuah kewajiban yang mungkin, sebuah kewajiban yang mungkin tidak memerlukan aliran sumber daya, atau sebuah kewajiban yang tidak bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat tersebut diakui sebagai utang, tapi tetap diungkapkan dalam catatan. Aset-aset bersyarat juga tidak diakui. Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh, menggunakan metode kewajiban, untuk selisih sementara antara jumlah aset atau utang dan dasar pajaknya. Aset pajak tangguhan dan utang harus dihitung berdasarkan tingkat pajak yang diharapkan berlaku ketika aset tersebut didapatkan atau utang dilunasi. Pajak dan utang tersebut tidak mendapatkan potongan.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
5.     PERANCIS
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi:
·         Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
·         Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
·         Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
·         Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah terstandardisasi
·         Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya
Pemerintah pengguna daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis karena ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Prancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legilasi komersial (misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Kedua hal ini telah mendahului ketentuan tersebut. Code de Commerce telah ada pda tahun 1673 dan ordonansi Colbert pada tahun 1681 (menteri keuangan pada masa Lois XIV) dan dibuat oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai sebuah bagian dari sistem hukum yang dia ciptakan, berdasarkan pada hukum tertulis. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.
Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Kedua naskah dasar tersebut dimasukkan kedalam Code de Commerce. Undang-undang komersial dalam Code de Commerce memiliki ketentuan akuntansi dan laporan yang luas. Persediaan aset dan utang tahunan diperlukan. Tinjauan yang baik dan benar untuk laporan keuangan harus diberikan, dan catatan akuntansi tertentu diberikan pesanan khusus dalam kelanjutan hukum tertentu. Catatan akuntansi, yang secara hukum memberikan bukti dan verifikasi, sangat dianggap sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.
Undang-undang perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Prancis. Pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan dalam laporan keuangan tahunan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
1.      Counseil National de la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.      Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.      Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5.      Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor)
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Tergabung dengan Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan teknis CNC dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di bawah kekuasaan hukum Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15 anggota, yang diantaranya merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda, CNC, AMF, OEC, dan CNCC, dan hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis. Regulasi CRC dipublikasikan dalam Official Journals of the French Republic setelah mendapatkan persetujuan menteri. Jadi, CRC memiliki kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawasi masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasar modal regional dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan antara laporan dan pengungkapan tambahan untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Presiden Prancis mengangkat ketua AMF dan komisi setiap tahunnya melapor kepada presiden. Susunan ini memberikan kebebasan dari departemen pemerintah lainnya. AMF bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hukum, ekonomi dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Devision (SACF) memeriksa kepatuhan standar akuntansi. AMF memiliki kekuasaan yang besar untuk mewajibkan perusahaan mengubah artikel-artikel yang meragukan dalam berkas-berkas mereka. Jadi diperlukan, AMF bisa mengambil tindakan administratif terhadap sebuah perusahaan untuk memaksakan kepatuhan.
Di Prancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor Prancis diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi persyaratan untuk keduanya. Dua badan profesional tersebut mempertahankan hubungan dan kerja sama yang erat pada masalah-masalah yang sama. Keduanya berpartisipasi dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC, dan mewakili Prancis dalam IASB.
Praktik akuntansi publik dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. Mereka mungkin juga memberikan layanan pajak, sistem informasi, dan jasa penasihat manajemen. OEC berada di bawah yurisdiksi Menteri Ekonomi dan Keuangan. Sebagian besar usahanya dicurahkan untuk masalah-masalah praktik profesional, walaupun sebelum CRC didirikan semua usahanya memberikan interprestasi dan rekomendasi pada penerapan legislasi dan regulasi akuntansi.
Sebaliknya, CNCC (asosiasi auditor resmi profesional-commissaries aux comptes) berada di bawah yurisdiksi Menteri Kehakiman. Menurut undang-undang, hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan keuangan. CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang berisi standar profesional yang ekstensif. CNCC juga mengeluarkan buletin informasi yang memberikan bantuan teknis. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya di tempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada oditur negara bagian untuk setiap tindakan kriminal yang mereka dapati selama masa audit. Haut Conseil du Commissariat aux Comptes (High Council of External Auditors) didirika pada tahun 2003 untuk mengawasi pekerjaan audit, khususnya dalam hal etika dan kebebasan. Layaknya CNCC, lembaga tersebut berada di bawah Menteri Kehakiman. Undang-undang tahun 2003 juga mewajibkan penyertaan laporan auditor pada kendali internal.
AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des Activites-CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapannya bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus di mana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan direktur
5.      Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Tidak ada persyaratan untuk laporan perubahan dalam posisi keuangan atau laporan arus kas. Namun, CNC merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan hampir semua perusahaan besat Prancis menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan gabungan sama-sama diwajibkan, tapi kelompok usaha kecil dibebaskan dari persyaratan gabungan. Code de Commerce memperbolehkan adanya laporan keuangan yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan kecil menengah.
Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidele), laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang baik (sincerite). Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
·         Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
·         Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
·         Laporan perubahan dalam aset tetap dan depresiasinya
·         Rincian provisi
·         Rincian setiap revaluasi
·         Laporan utang dan piutang menurut waktunya
·         Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
·         Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
·         Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
·         Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
·         Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersial harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan dan, dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
·         Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi
·         Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya
·         Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undanng prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirim kepada dewan direktur dan perwakilan pegawai; dokumen tersebut tidak diberikan kepada pemegang saham atau masyarakat umum kecuali diberikan secara sukarela (seperti laporan arus kas). Jadi, informasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Sebuah laporan keuangan sosial juga diperlukan untuk semua perusahaan dengan pegawai berjumlah 300 orang atau lebih. Laporan ini menjelaskan, menganalisis, dan melaporkan masalah-masalah pelatihan, hubungan industri, kondisi kesehatan dan keselamatan, tingkat gaji dan kepentingan pekerjaan lainnya, dan banyak kondisi tambahan yang berhubungan dengan lingkungan kerja lainnya. Laporan ini diwajibkan bagi perusahaan-perusahaan pribadi, bukan kelompok gabungan.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Di bawah ini akan diberikan sebuah contoh laporan keuangan dari perusahaan Prancis yang terdaftar. Saint-Gobain, sebuah perusahaan produk materiel dan kontruksi yang terdaftar di pasar modal Paris dan pasar modal Eropa lainnya, menjelaskan kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan gabungan dan terpisah.
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya. Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Tambahan depresiasi pajak juga kadang-kadang ada, dalam kasus jumlah tambahan yang diambil ditunjukkan sebagai beban luar biasa pada laporan laba rugi dan kredit bersesuaian sebagai pajak yang berhubungan dengan provisi dalam ekuitas. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.

Contoh : Kebijakan Akuntansi Saint-Gobain
Catatan untuk laporan keuangan gabungan
Laporan keuangan gabungan dari Compagnie de Saint-Gobain dan cabang-cabangnya (bersama “Group”) ini telah disusun sesuai dengan International Financial Reporting Standards (IFRS), yang digunakan oleh Uni Eropa pada 31 Desember 2005.
Catatan untuk laporan keuangan perusahan induk
Laporan keuangan dari Compagnie de Saint-Gobain telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh French Chart of Accounts pada tahun 1999.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan haru diamortisasi kurang dari lima tahun. Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai utang. Kemungkinan kerugian yang jumlahnya bisa ditentukan dengan akurasi yang pantas juga diakui. Banyak risiko dan ketidakpastian yang bisa dituliskan, seperti yang berhubungan dengan proses pengadilan, restrukturisasi, dan asuransi-diri; hal ini memungkinkan adanya kesempatan untuk merekayasa pendapatan. Adanya hubungan antara catatan perusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang ditangguhkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi. Simpanan wajib harus diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan adanya beberapa pengecualian, aturan Prancis mengenai laporan keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi. (Dalam kedua kasus, laporan kewajaran penyajian untuk akrual dan kapitalisasi direkomendasikan, tapi menjadi pilihan). Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis, tapi metode penyatuan boleh digunakan dalam kondisi tertentu. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode amortisasi yang spesifik. Goodwill tidak diperlukan untuk uji penurunan nilai. Gabungan proposional digunakan untuk usaha bersama dan metode ekuitas digunakan untuk menghitung investasi dalam entitas non-gabungan di mana pengaruh yang signifikan diuji. Translasi mata uang asing sesuai dengan IFRS, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
6.     JERMAN
Dalam sebuah kejadian besar, Corporation Law 1965 memindahkan sistem laporan keuangan Jerman ke arah pemikiran Inggris – Amerika (tapi hanya untuk perusahaan-perusahaan yang lebih besar). Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas, dan laporan manajemen perusahaan. Laporan manajemen dan persyaratan audit tambahan menjadi persyaratan hukum melalui Corporate Publicity Law tahun 1969.
Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan semuanya memasuki undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting Act pada 19 Desember 1985. Legislasi ini sangat luar biasa karena :
1)      Menggabungkan semua persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman ke dalam satu undang-undang;
2)      Undang-undang tunggal ini ditetapkan menjadi buku ketiga dari German Commercial Code (HGB), sehingga bisa diterapkan untuk semua entitas bisnis, dari kemitraan terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik;
3)      Peraturan ini sebagian besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
            Pada tahun 1998 ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan. Undang-undang yang pertama menambahkan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keungan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan perusahaan sektor swasta untuk menyususn standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
            Perlindungan kreditor merupakan perhatian utama dari akuntansi Jerman seperti yang dibubuhkan pada Commercial Code. Penilaian neraca konservatif sangat penting bagi perlindungan kreditor. Hal ini menciptakan kecendrungan untuk menilai rendah aset dan memberi nilai yang tinggi untuk utang. Simpanan dianggap sebagai perlindungan terhadap risiko yang tidak terduga dan kemungkinan kebangkrutan. Tindakan ini juga menyebabkan adanya jumlah pendapatan konservatif yang menjadi dasar untuk dividen pemilik. Jadi, akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
            Undang-undang perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apapun yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan usaha. Ketentuan pajak yang ada hanya bisa digunakan jika benar-benar dibukukan. Ini berarti, diantara yang lain, bahwa setiap depresiasi khusus atau drastis yang digunakan untuk kepentingan pajak juga harus dibukukan untuk tujuan laporan keungan. Dominasi akuntansi pajak berarti tidak ada perbedaan antara laporan keungan disusun untuk tujuan pajak dan yang dipublikasikan dalam laporan keuangan.
            Karakterisitik dasar ketiga dari akuntasi Jerman adalah ketergantungan pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif. untuk memahami akuntansi Jerman, seseorang harus melihat pada HGB dan bentuk keputusan hakim.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi keuangan, karena hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa Inggris. German Institute memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang-undang yang memengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan hukum merupakan kekuasaan tertinggi. Kosultasi yang sama diberikan oleh Frankurt Stock Exchange, persatuan dagang Jerman, dan akademi akuntansi. Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkenalkan persaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
·         Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
·         Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.
·         Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
German Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyususn standar Jerman. GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan perkerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntasi. GASB berisi tujuh orang ahli audit, analisis keungan, akademis, dan industri yang mandiri. Kelompok kerja dibentuk untuk menguji dan membuat rekomendasi atas masalah sebelum mencapai dewan. Sebagai sebuah aturan, kelompok-kelompok kerja ini memiliki perwakilan dari bidang perdagangan dan industri dan auditor, seorang dosen, dan seorang analis keuangan. Pertimbangan GASB yang mengikuti sebuah proses dan pertemuan bersifat terbuka. Ketika dikeluarkan, standarnya harus disetujui dan dipublikasikan oleh Menteri Kehakiman.
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang digunakan di Inggris, Amerika Serikat dan IASB. Standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Semenjak pendiriannya, GASB telah mengeluarkan German Accounting Standards (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas, laporan segmen, pajak-pajak yang ditangguhkan, dan translasi mata uang asing.
Pada tahun 2003, GASB menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program kerja dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global. Perubahan ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi perusahaaan-perusahaan yang terdaftar.
Pada tahun 2004 didirikan Finacial accounting Control Act untuk meningkatkan kepatuhan persyaratan laporan keuangan Jerman dan IFRS oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Undang-undang tersebut membuat dua susunan sistem pelaksanaan. Dewan sektor swasta, Financial Reporting Enforcement Panel (FREP), meninjau laporan keuangan yang tidak dianggap biasa. Dewan ini juga melakukan tinjauan acak pada laporan keuangan. FREP bergantung pada perusahaan untuk memperbaiki semua masalahnya dengan suka rela. FREP memberikan masalah-masalah yang tidak terpecahkan pada Federal Supervisory Authority, dewan pengaturan sektor publik yang mengawasi perdagangan saham (pasar modal) dan perbankan serta industri asuransi.
Akuntan publik resmi di Jerman disebut dengan Wirtchaftsprufer (WPs), atau pemeriksa perusahaan. Semua WP secara hukum diwajibkan untuk bergabung dalam Chamber of Accountants resmi. Auditor Oversight Commission, yang melapor pada Menteri Ekonomi dan Perburuhan, bertanggung jawab atas pengawasan Chamber of Accountants. Dengan standar internasional, profesi audit (akuntansi) Jerman adalah kecil. Accounting Act tahun 1985 memperluas persyaratan audit untuk lebih banyak perusahaan. Hasilnya, dewan auditor susunan kedua dibentuk pada akhir 1980-an. Orang-orang ini yang dikenal dengan pemeriksa buku sumpah hanya diizinkan untuk mengaudit perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, seperti yang dijelaskan dalam undang-undang. Jadi, ada dua kelas auditor yang secara hukum setuju untuk melakukan pemeriksaan audit perusahaan secara mandiri. Laporan audit Jerman menekankan kepatuhan persyaratan daripada “tinjauan yang baik dan benar.”
Laporan Keuangan
Undang-undang Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi bisnisnya. Ada tiga kelas ukuran usaha yaitu kecil, menengah, besar ditentukan berdasarkan total neraca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai. Perusahaan dengan saham yang dijual secara umum selalu dianggap sebagai perusahaan besar. Undang-undang menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan
·         Laporan manajemen
·         Laporan auditor
Perusahaan-perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah neraca singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah diperbolehkan menyusun laporan laba rugi singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah juga memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih sedikit untuk catatan mereka. Sebuah laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas pemilik diharuskan untuk laporan keuangan gabungan tapi tidak untuk laporan perusahaan pribadi.
Sebuah keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis artikel-artikel dalam neraca yang memiliki pengaruh material terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan ini bisa berjumlah ratusan halaman untuk perusahaan-perusahaan besar Jerman, dan tidak diberikan untuk pemegang saham.
Laporan keuangan gabungan diwajibkan bagi badan usahan di bawah manajemen gabungan dan dengan pemilihan suara terbanyak, pengaruh dominan dengan berdasarkan kendali kontrak, atau hak untuk mengangkat atau memecat sebagian besar dewan direktur. Perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan valuasi yang sama, tetapi tidak harus sama dengan yang digunakan dalam laporan perusahaan pribadi. Dengan cara ini, metode akuntansi berdasar pajak dalam akun pribadi bisa dihilangkan di akun kelompok.
Semua perusahaan bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan dan memiliki pilihan untuk mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi  menurut IFRS untuk tujuan informasional.
Pengukuran Akuntansi
     Berdasarkan HGB, metode pembelian (akuisisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan bisa diterima dalam keadaan tertentu. Metode pembelian yang diizinkan ada dua, yaitu: metode buku dan metode revaluasi. Aset dan utang yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada, dan setiap jumlah yang ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill) untuk menutup kerugian dalam ekuitas. Metode ekuitas digunakan untuk asosiasi yang memiliki 20% atau lebih kepemilikan, tapi hanya dalam laporan keuangan gabungan.
     Jerman merupakan salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan yang merupakan dasar untuk menilai aseet berwujud. Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk menentukan biaya.
     Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Provisi sebagai estimasi beban atau kerugian masa depan digunakan. Provisi harus disusun untuk beban pemeliharaan tangguhan, jaminan produk, kerugian potensial dari transaksi yang tertunda, dan kewajiban yang tidak pasti lainnya. Provisi memberikan perusahaan-perusahaan Jerman banyak kesempatan untuk mengatur pendapatan.
7.     REPUBLIK CEKO
Republik Ceko terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan barat laut. Wilayahnya merupakan bagian dari Kerajaan Aerio- Hungaria selama hampir 100 tahun (dari tahun 1620 hingga tahun 1918). Di pimpin oleh monarki Austria, Hapburgs. Kerajaan tersebut runtuh pada akhir Perang Dunia I dan Negara merdeka Ccechostaria didirikan pada tahun 1918. Hal ini  berakhir pada tahun 1938 ketika Inggris dan Perancis mengizinkan Nazi Jerman untuk mencaplok wilayah perbatasan Jerman dengan Ceko. Dalam 1 tahun Hitler mengantar sebagian Negara tersebut dan pendudukan Nazi pun telah dimulai. Setelah akhir Perang Dunia II, pemilihan umum tahun 1946 dan gerakan politik selanjutnya membawa Partai Komunis merebut kekuasaan. Hal ini memulai dominasi Uni Soviet terhadap Ceko yang bertahan hingga tahun 1989. Perpecahan internal dalam rezim Uni Soviet dan runtuhnya pemerintahan Komunis Ceko pada tahun itu menghadirkan adanya Velvet Revolution dan pendirian sebuah pemerintahan baru pada tahun 1993.
            Akuntansi di Republik Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah poitik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya di gambarkan oleh Negara-negara berbahaya Jerman di Eropa hingga akhir Perang Dunia II. Selanjutnya, dengan Pembangunan sebuah ekonomi sentral, praktik akuntansi didasarkan pada contoh soviet. Kebutuhan administratif dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan usaha.
            Tentu saja harga tidak mencerminkan pasar akan permintaan dan penawaran. Harga di kendalikan secara terpusat, khususnya pada dasar cost plus. Kerugian biasanya diberikan subsidi. Akuntansi merupakan kepentingan terbesar dalam menjalankan sebuah badan usaha. Lebih lanjut lagi, informasi akuntansi di anggap rahasia dan laporan keuangan tidak di publikasikan.
            Setelah tahun 1939, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pusat. Pemerintah mengubah susunan hukum dana dministratifnya untuk merangsang ekonomi dan menarik investasi uang.Undang Undang perdagangan dan praktik diubah untuk menyamakan dengan standar barat. Kendali harga di naikkan, Akuntansi di arahkan ke gaya barat.
            Ceko tidak langsung terpengaruh oleh proses ini. Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai  resmi berjalan. Dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan politik yang dicapai pada Ceko pra-tahun 1938.
            Privatisasi ekonomi mencakup pengembalian property kepada pemilik sebelumnya, privatisasi kecil dimana lebih dari 20.000 toko, restoran, dan usaha-usaha kecil lainnya dijual kepada masyarakat Ceko melalui lelang akibat, dan serangkaian privatisasi besar lainnya. Sebuah elemen penting dari lelang tersebut adalah adanya sistem kupon voucher yang memungkinkan penduduk Ceko yang telah dewasa untuk membeli voucher investasi dengan harga tertentu. Voucher-voucher tersebut di gunakan untuk membeli saham dari perusahaan industry besar yang baru diprivatisaksikan.
Namun, banyak warga Ceko yang tidak memiliki pengalaman sebagai pemegang saham, menjual saham mereka kepada bank investasi yang dimiliki oleh bank-bank convisial Ceko. Salah satu akibatnya adalah kepentingan untuk bank-bank tersebut, yang berakhir dengan kepemilikan perusahaan yang sama dimana mereka menanamkan modalnya. Putaran kedua privatisasi menggunakan lelang atau penjualan langsung, seringkali kepada manajer perusahaan itu sendiri. Banyak dari badan usaha yang baru di privsatisasikan tersebut langsung gagal. Hanya meninggalkan nama atau tanpa jaminan dan memenuhi sistem pengadilan dengan kasus-kasus bisnis. Kedua gelombang privtisasi tersebut saat ini dipandang sebagai sebuah kesalahan dalam mencoba untuk melakukan terlalu banyak melakukan hal sekaligus. Pada tahun 1995 Repubublik Ceko menjadi anggota pertama pasca-komunis.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi di Republik Ceko dipengarui oleh Commercial Code dan Dekrit Mentri Keuangan. Pasar Modal sejauh ini memiliki sedikit pengaruh dan walaupun Jerman merupakan asal Commercial Code, legalisasi pajak tidak terpengaruh langsung. Seperti yang di bahas dalam bagian berikut. Tinjauan yang baik dan benar yang ditanamkan dalam Accountansy Act dan diambil dari EU Direction diartikan bahwa pajak dan akun keuangan diperlakukan secara berbeda. Meskipun demikian hukum memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada substansi ekonomi dalam beberapa kasus.
            Audit diatur oleh Act on Auditors, yang di keluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk Chamber of Auditors, sebuah badan professional yang mengatur dirinya sendiri dan mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan mempublikasikan auditor, penyusunan standart audit dan regulasi praktik audit. Sebuah audit laporan keuangan di wajibkan untuk mensahkan laporan perusahaan-perusahaan saham gabungan dan untuk perusahaan-perusahaan besar dengan kewajiban terbatas. Audit dirancang untuk memastikan bahwa akun disimpan menurut kegiatan yang diatur dari dekrit dan bahwa laporan keuangan memberikan tinjauan yang baik dan benar dari posisi dan hasil keuangan perusahaan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Akun keuntungan dan kerugian(laporan laba rugi)
3.      Catatan
Sesuai dengan persyaratan EU Directives, catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan keuangan. Contohnya adalah informasi pegawau, pendapatan setiap bagian, dan kewajiban bersyarat. Catatan juga harus memasukkan sebuah laporan arus kas. Laporan keuangan gabungan diwajibkan untuk kelompok-kelompok yang memenuhi sedikitnya dua dari kriteria berikut: (1) asset senilai CzK350 juta, (2) pendapatan sebesar CzK700, (3) 250 pegawai. Perusahaan kecil lainnya tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat. Perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan yang terdaftar juga diwajibkan untuk memberikan laporan laba rugi per 3 bulan.
Pengukuran Akuntansi
            Metode akuisisi digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun. metode ekuitas digunakan untuk perusahan rekanan yaitu perusahaan yang menggunakan pengaruh signifikan tapi tidak terpengaruh, dan penggabungan proposional digunakan untuk usaha patungan atau bersama.
            Asset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai, dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya (LIFO tidak). Asset yang dipinjamkan biasanya tidak dikapitalisasi. Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara. Kerugian tak terduga dicatat dan diperkirakan. Perusahaan d apat mengambil keputusan untuk pemeliharaan. Simpanan wajib diharuskan. Keuntungan disesuaikan setiap tahun hingga mencapai 20% ekuitas untuk korporasi dan 10% untuk kewajiban terbatas perusahaan.

4. BELANDA
Akuntansi Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik, yaitu:
·         Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik yang tinggi.
·         Belanda merupakan sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah dan orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham.
·         Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis, akibatnya banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan khususnya pada pengukuran akuntansi. Serta akuntan profesional sangat dihormati dan memiliki pengaruh besar.
·         Akuntan Belanda juga mau menerima pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal dari standar internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. Belanda juga merupakan rumah bagi beberapa badan usaha multinasional besar dunia, termasuk Philips, Royal Dutch Shell, dan Unilever. Melalui contoh perusahaan-perusahaan besar multinasional ini telah memengaruhi laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan Belanda lainnya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam Uni Eropa. Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit berdasarkan perintah. Undang-undang tersebut juga menyusun pembentukan Tripartie Accounting Study Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Isi ketentuan undang-undang tahun 1970 adalah:
·         Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
·         Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
·         Dasar-dasar untuk penulisan aset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
·         Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten dan pengaruh materiel dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
·         Informasi keuangan yang komperatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Dutch Accounting Standards Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip-prinsip akuntansi yang terima (tidak terima) secar umum. Dewan ini diisi oleh anggota-anggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu:
1.      Penyusun laporan keuangan (para pegawai)
2.      Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat dagang dan analis keuangan)
3.      Auditor laporan keuangan
DASB merupakan organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan profesi audit. Aktivitasnya diatur oleh Foundation for Annual Reporting (FAR). Walaupun pedoman dewan tidak memiliki kekuatan hukum, pedoman tersebut telah lama diikuti oleh sebagian besar perusahaan dan auditor. Sebagai sebuah bantuan dalam menyusun atau merevisi pedoman, DASB menggunakan sebuah kerangka kerja konseptual yang merupakan translasi dari kerangka kerja IASB. Meskipun demikian, satu-satunya aturan akuntansi yang bisa dilaksanakan secara hukum adalah aturan yang ditetapkan dalam keputusan laporan keuangan dan akuntansi dari undang-undang sipil Belanda.
Authority for the Financial Markets (AMF) Belanda mengawaasi operasi bursa saham. Walaupun berada di bawah kekuasaan Menteri Keuangan, AMF merupakan sebuah otoritas administratif yang memiliki otonomi sendiri. Salah satu tanggung jawabnya pada tahun 2006 adalah mengawasi laporan tahunan dan audit dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Financial Reporting Division memastikan laporan yang disimpan dengan AMF telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Audit Firm Oversight Division memastikan standar audit dapat diterapkan diikuti dengan baik.
Enterprise Chamber, sebuah dewan khusus yang berhubungan dengan High Court of Amsterdam, merupakan sebuah keistimewaan khusus dari sistem Belanda dalam melaksanakan kepatuhan persyaratan akuntansi. Setiap pihak (pemegang saham, pegawai, serikat dagang & penuntut umum) yang tertarik dapat menyampaikan keluhan pada majelis ini jika laporan keuangan tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Majelis terdiri dari tiga hakim dan dua akuntan berpengalaman, dan tidak ada juri.
Netherlands Institute of Registeraccountants (NivRA), adalah dewan pengatur profesi audit di Belanda yang memiliki 14.000 anggota. Dewan ini bersifat otonomi dalam menyusun standar audit dan undang-undang profesionalnya yang kuat dalam menentukan keadaan hukumnya. Di Belanda ada dua jenis auditor: registeraccountants (RAs, atau anggota lembaga akuntansi) dan akuntan administratif (AAs), namun NivRA mungkin akan terus mendominasi audit dan akuntansi di Belanda.
NivRA berpartisipasi dalam Dutch Accounting Standards Board dan dalam komisi-komisi yang berurusan dengan perubahan undang-undang akuntansi dari undang-undang sipil. Para anggota NivRA tergabung dalam Enterprise Chamber, pengajar akuntansi di universitas terkemuka di Belanda, di IASB dan komite Uni Eropa, OECD, PBB dan International Federation of Accountants.
Laporan Keuangan
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi yang menuntut undang-undang harus disimpan di Belanda, namun Inggris, Prancis, dan Jerman dapat memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan
·         Laporan direktur
·         Informasi lain yang sudah ditentukan
Sebuah laporan arus kas dianjurkakan untuk disertakan. Catatan harus menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam evaluasi dan penentuan hasil dan pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi. Laporan direktur membahas posisi keuangan menurut tanggal neraca dan kinerja selama masa keuangan tersebut serta informasi kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan komentar-komentar setiap kejadian pasca penyusunan neraca. Informasi lain yang telah ditentukan harus mencakup laporan auditor dan perkiraan keuntungan untuk tahun tersebut.
Laporan keuangan tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan gabungan. Perusahaan-perusahaan kelompok untuk tujuan penggabungan merupakan perusahaan yang membentuk sebuah satuan ekonomi di bawah kendali yang sama. Menurut EU petunjuk, persyaratan laporan berbeda menurut ukuran perusahaannya. Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan laporan keuangan gaubungan dapat menyusun sebuah laporan laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus diaudit, tapi boleh mengeluarkan sebuah laporan laba rugi singkat. Perusahaan-perusahaan Belanda yang terdaftar harus menyusun laporan gabungan IFRS.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin menggunakan nilai lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang bisa didepresiasi. Ketika nilai lancar digunakan untuk aset-aset tersebut, jumlah laporan laba rugi yang berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan dalam nilai yang ada.
Nilai lancar bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau nilai bersih yang dapat dicapai. Nilai ini diharapkan dapat berlaku secara konsisten, revaluasi perlahan biasanya tidak diperbolehkan. Revaluasi merupakan pengganti kerugian dengan simpanan revaluasi dalam ekuitas pemegang saham. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan nilai lancar harus menyertakan informasi harga perolehan dalam catatannya. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan perhitungan, seseorang akan mengira bahwa ada kesempatan untuk memanipulasi penghasilan. Selain itu, ada fleksibilitas dalam penyertaan obligasi masa depan yang mungkin ada. Sebagai contoh, provisi untuk pemeliharaan berkala dan pemeriksaan besar diizinkan.

6.     INGGRIS
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran akuntansi profesional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah diatur oleh undang-undang perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan digabungkan selama bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari format neraca alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.      Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2.      Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.      Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.      Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.      Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Companies Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan diubah pada tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive. Undang-undang ini mengharuskan adanya penggabungan laporan keuangan. Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris berikut ini dihubungkan melalui Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk tahun 1970.
1.      The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2.      The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3.      The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4.      The Association of Chartered Certified Accountants
5.      The Chartered Institute of Management Accountants
6.      The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan standar Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-prinsp akuntansi hingga pada bentuk Accounting Standards Steering Committee tahun 1970, selanjutnya berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). ASC meresmikan Statements on Standard Accounting Practice (SSAPs) yang dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi, yang semuanya dapat memveto standart tersebut. SSAPs lebih bersifat rekomendasi dan hanya memiliki sedikit otoritas.
Dearing report, yang dikeluarkan pada tahun 1988 menyatakan ketidakpuasan dengan penyusunan standar yang ada. Undang-undang tahun 1989 membentuk sebuah Financial Reporting Council (FRC) baru dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya: Accounting Standards Board (ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent Issues Task Force (UTTF), dan sebuah Financial Reporting Review Panel.
FRC menyusun kebijakan umum. Badan ini merupakan badan independen yang anggotanya berasal dari profesi akuntansi, industri, dan lembaga keuangan. ASB memiliki wewenang mengeluarkan standar akuntansi dan ASB mengeluarkan Financial Reporting Standards (FRS) setelah mempertimbangkan komentar-komentar pada Discussion Papers and Financial Reporting Explosure Drafts (FREDs). ASB dipandu oleh Statement of Principles for Financial Reporting, sebuah kerangka kerja konseptual untuk menyusun standar akuntansi. ASB juga membentuk UITF untuk menanggapi masalah-masalah baru dan memberikan klarifikasi mengenai standar akuntansi dan regulasi lainnya. Oleh karen itu harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka. Peran utama ASB lainnya adalah bermitra dengan IASB dan penyusun standar lainnya dalam pengembangan IFRS.
Undang-undang tahun 1989 menentukan sanksi hukum bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mematuhi standar akuntansi. FRRP dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan bisa menginvestigasi keluhan-keluhan mengenai penyimpangan standar akuntansi. Perusahaan-perusahaan harus menggunakan kebijakan akuntansi yang paling tepat dengan keadaan tertentu mereka untuk memberikan sebuah tinjauan yang baik dan benar, dan mereka harus meninjau kebijakan mereka secara teratur untuk memastikan bahwa mereka tetaap berada di jalur yang benar.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya mencakup:
1.      Laporan direktur
2.      Akun laba dan rugi serta neraca
3.      Laporan arus kas
4.      Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.      Laporan kebijakan akuntansi
6.      Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.      Laporan auditor
London Stock Exchange mengahruskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyertakan laporan sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga harus melaporkan pendapatan dasar dan pendapatan per lembar saham dilusi. Keistimewaan lain laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan. Secara umum perusahaan kecil dan menengah diizinkan juntuk menyusun akun singkat dengan informasi minimum yang telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan dari penyusunan laporan gabungan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan (penyatuan kepentingan di Amerika Serikat) sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari aset bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan untuk aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat akuisisi, menggambarkan kondisi pada saat itu.
Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang independen dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23 disejajarkan dengan IFRS.
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham) dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian bersyarat diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang tepat. Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas yang ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.






Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan

IFRS
Prancis
Jerman
Republik Ceko
Belanda
Inggris
Kombinasi bisnis: pembelian / penyatuan
Pembelian
Pembelian*
Pembelian
Pembelian
Pembelian*
Pembelian*
Goodwill
Kapitalisasi & pengujian
Kapitalisasi & amortisasi
Kapitalisasi & amortisasi**
Kapitalisasi & amortisasi**
Kapitalisasi & amortisasi
Kapitalisasi & amortisasi***
Asosiasi
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Valuasi Aset
Harga perolehan & harga pasar
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan & harga pasar
Harga perolehan & harga pasar
Beban Depresiasi
Dasar Ekonomi
Dasar Pajak
Dasar Pajak
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Valuasi Persediaan LIFO
Tidak Diizinkan
Tidak Diizinkan
Diizinkan
Tidak Diizinkan
Diizinkan
Tidak Diizinkan
Kemungkinan Rugi
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Pinjaman Dana
Dikapitalisasi
Tidak Dikapitalisasi
Tidak Dikapitalisasi
Tidak Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Pajak Tangguhan
Diakui
Tidak Diakui
Tidak Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Simpanan untuk Manipulasi Laba
Tidak
Digunakan
Digunakan
Sebagian
Sebagian
Sebagian

* Penyatuan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara luas
** Bisa juga dimasukkan ke dalam simpanan
*** Non-amortisasi diizinkan jika ditujukkan untuk tinjauan penurunan nilai secara berkala


 AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht3OCHuyIrClSCKQ1cRr1jb5qQFB2pPwKPzfl6GeSABq2VznjNZ1WL2WvY1xxdl2jnpk1VSaqf8Gok5UuNrz1NtYAkrZXUUdmFM5c0TYmZyGGGfqn2f_XRQT1GJp9MRUE0vZnFS7KSGbc/s1600/gundar-logo1.png
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Ketua kelompok:      Gina Chairunnisa (23211070)
Anggota Kelompok: Diana Ritri (22211044)
Dwi Astuti (22211226)
Dwinta Pusparani (22211283)
Elang Al Ars (28211414)

Di Bimbing Oleh:
DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM


Universitas Gunadarma
Depok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI…2
IFRS DALAM UNI EROPA………………………………………………………………….2
Laporan Keungan………………………………………………………………………………4
Patokan Akuntansi……………………………………………………………………………..4
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA…………………………………...6
1.      PERANCIS………………………………………………………………………………...6
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi………………………………………………………7
Laporan Keuangan…………………………………………………………………………10
Patokan Akuntansi…………………………………………………………………………12
2.      JERMAN…………………………………………………………………………………..14
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...15
Laporan Keuangan………………………………………………………………………...17
Pengukuran Akuntansi…………………………………………………………………….18
3.      REPUBLIK CEKO……………………………………………………………………….19
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………...21
Laporan Keuangan………………………………………………………………………...21
Pengukuran Akuntansi…………………………………………………………………….22
4.      BELANDA………………………………………………………………………………..22
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………23
Laporan Keuangan………………………………………………………………………25
Pengukuran Akuntansi…………………………………………………………………..26
5.      INGGRIS……………………………..………………………………………………...26
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi……………………………………………………27
Laporan Keuangan………………………………………………………………………29
Penghitungan Akuntansi………………………………………………………………...29
Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan……………………………………………………31













KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
            Puji syukur kepada Allah yang te;ah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Persentasi Akuntansi Internasional yang berjudul Akuntansi Komparatif: Eropa dan kami dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Internasional ini tepat pada waktunya. Tugas Akuntansi Internasional ini diajukan guna melengkapi syarat-syarat penilaian di dalam mata kuliah softskill Akuntansi Internsional Fakultas Ekonomi pada Universitas Gunadarma.
            Dalam pembuatan tugas ini tidak terlepas dari bantuan, pengarahan, dukungan, serta kerja sama di dalam kelompok. Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung yang sangat membantu dalam penulisan ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Ibu Prof. DR. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2.      Bapak DR Imam Subaweh, SE., Ak., MM., selaku ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Dosen di dalam mata kuliah Soft Skill Akuntansi Internasional.
3.      Anggota Kelompok 3 dalam mata kuliah Akuntansi Internasional yang sudah berkerja sama dengan baik.
4.      Teman-teman di kelas 4EB15 yang selalu mendukung kami.
Atas segala bantuan yang diberikan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Kami menyadari keterbatasan dalam penyelesaian tugas ini. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri akan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas ini. Dan besar harapan kami, semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat.
Depok, Juni 2015

                  Kelompok 3
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini. Pertama, di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam sebuah negara, kita harus memperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya. Audit menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi keamanan.
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah. Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; di kasus lain, standar di ambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan pasar; seperti tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaiangan pendapatan dalam pasar modal.

IFRS DALAM UNI EROPA
Kecenderungan dalam laporan keuangan menghadap ke arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Kecenderungan ini sangat benar dalam Uni Eropa. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi.
Untuk memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan akuntansi setempat. Sehingga, kami memberikan sebuah tinjauan tentang IFRS dalam bagan ini.
Persyaratan IFRS

Republik
Ceko
Prancis
Jerman
Belanda
Inggris
Perusahaan terdaftar
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Laporan keungan gabungan Perusahaan terdaftar – laporan keuangan perusahaan pribadi
Diharuskan
Dilarang
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasional
Dibolehkan
Dibolehkan
Perusahaann tidak terdaftar – laporan keuangan tidak terdaftar
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Laporan keuangan perusahaan pribadi
Dilarang
Dilarang
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasional
Dibolehkan
Dibolehkan

Laporan Keungan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
·         Kebijakan akuntansi yang diikuti
·         Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
·         Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
Informasi komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS untuk menunjukkan laporan keuangan entitas perusahaan induk sebagai tambahan bagi laporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS juga tidak ada untuk menghasilkan laporan keuangan sementara. Penggabungan didasarkan pada kontrol, yang merupakan kekuatan untuk mengatur kegiatan keuangan dan operasi entitas lain. Kewajaran penyajian diperlukan. IFRS bisa dikesampingkan hanya dalam keadaan yang sangat jarang untuk mencapai kewajaran penyajian. Ketika IFRS dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan, dan keuangan awal dari IFRS harus diungkapkan.
Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari aset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersyarat. Goodwill diuji setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan yang proposional (lebih dipilih) atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama dimana entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing. (a) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan di translasikan dengan menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil translasi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (Dalam metode tarif setempat, aset dan pertanggungjawaban ditranslasikan pada tingkat bursa akhir tahun, atau tahun tersebut; pendapatan dan pembelanjaan ditranslasikan pada tingkat transaksi [atau, dalam praktiknya, tingkat rata-rata]). (b) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk, laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut:
·         Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter
·         Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai perolehan
·         Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artiken non-moneter yang diterima pada nilai wajar
Penyusunan translasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sedang berjalan. (c) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya.
Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Jika metode harga pasar yang digunakan, revaluasi (penialian kembali asset tetap) harus digunakan secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali. Peningkatan nilai revaluasi dikreditkan ke ekuitas (mengurangi ekuitas). Depresiasi dibebankan secara sistematis atas umur penggunaan aset, menggambarkan pola pemakaian manfaat. Biaya riset dibebankan ke akun beban pada saat dikeluarkan. Biaya pengembangan dikapitalisasi setelah kelayakan teknis dan komersial dari produk atau jasa telah ditentukan. Persediaan dinilai pada biaya terendah atau nilai keuntungan yang bisa dicapai. FIFO dan beban rata-rata merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.
Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang pinjaman pada garis lurus. Biaya untuk memberikan keuntungan bagi pegawai diakui dalam periode di mana keuntungan didapatkan oleh pegawai bukan ketika keuntungan dibayarkan kepada pegawai. Provisi merupakan kewajiban dari jumlah atau waktu yang tidak pasti. Provisi tersebut diakui ketika sebuah kejadian yang telah lalu menciptakan sebuah kewajiban hukum atau konstruktif, ada kemungkinan aliran sumber daya, dan jumlah kewajiban yang bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat merupakan sebuah kewajiban yang mungkin, sebuah kewajiban yang mungkin tidak memerlukan aliran sumber daya, atau sebuah kewajiban yang tidak bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat tersebut diakui sebagai utang, tapi tetap diungkapkan dalam catatan. Aset-aset bersyarat juga tidak diakui. Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh, menggunakan metode kewajiban, untuk selisih sementara antara jumlah aset atau utang dan dasar pajaknya. Aset pajak tangguhan dan utang harus dihitung berdasarkan tingkat pajak yang diharapkan berlaku ketika aset tersebut didapatkan atau utang dilunasi. Pajak dan utang tersebut tidak mendapatkan potongan.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
5.     PERANCIS
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi:
·         Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
·         Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
·         Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
·         Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah terstandardisasi
·         Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya
Pemerintah pengguna daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis karena ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Prancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legilasi komersial (misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Kedua hal ini telah mendahului ketentuan tersebut. Code de Commerce telah ada pda tahun 1673 dan ordonansi Colbert pada tahun 1681 (menteri keuangan pada masa Lois XIV) dan dibuat oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai sebuah bagian dari sistem hukum yang dia ciptakan, berdasarkan pada hukum tertulis. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.
Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Kedua naskah dasar tersebut dimasukkan kedalam Code de Commerce. Undang-undang komersial dalam Code de Commerce memiliki ketentuan akuntansi dan laporan yang luas. Persediaan aset dan utang tahunan diperlukan. Tinjauan yang baik dan benar untuk laporan keuangan harus diberikan, dan catatan akuntansi tertentu diberikan pesanan khusus dalam kelanjutan hukum tertentu. Catatan akuntansi, yang secara hukum memberikan bukti dan verifikasi, sangat dianggap sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.
Undang-undang perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Prancis. Pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan dalam laporan keuangan tahunan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
1.      Counseil National de la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.      Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.      Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5.      Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor)
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Tergabung dengan Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan teknis CNC dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di bawah kekuasaan hukum Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15 anggota, yang diantaranya merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda, CNC, AMF, OEC, dan CNCC, dan hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis. Regulasi CRC dipublikasikan dalam Official Journals of the French Republic setelah mendapatkan persetujuan menteri. Jadi, CRC memiliki kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawasi masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasar modal regional dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan antara laporan dan pengungkapan tambahan untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Presiden Prancis mengangkat ketua AMF dan komisi setiap tahunnya melapor kepada presiden. Susunan ini memberikan kebebasan dari departemen pemerintah lainnya. AMF bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hukum, ekonomi dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Devision (SACF) memeriksa kepatuhan standar akuntansi. AMF memiliki kekuasaan yang besar untuk mewajibkan perusahaan mengubah artikel-artikel yang meragukan dalam berkas-berkas mereka. Jadi diperlukan, AMF bisa mengambil tindakan administratif terhadap sebuah perusahaan untuk memaksakan kepatuhan.
Di Prancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor Prancis diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi persyaratan untuk keduanya. Dua badan profesional tersebut mempertahankan hubungan dan kerja sama yang erat pada masalah-masalah yang sama. Keduanya berpartisipasi dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC, dan mewakili Prancis dalam IASB.
Praktik akuntansi publik dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. Mereka mungkin juga memberikan layanan pajak, sistem informasi, dan jasa penasihat manajemen. OEC berada di bawah yurisdiksi Menteri Ekonomi dan Keuangan. Sebagian besar usahanya dicurahkan untuk masalah-masalah praktik profesional, walaupun sebelum CRC didirikan semua usahanya memberikan interprestasi dan rekomendasi pada penerapan legislasi dan regulasi akuntansi.
Sebaliknya, CNCC (asosiasi auditor resmi profesional-commissaries aux comptes) berada di bawah yurisdiksi Menteri Kehakiman. Menurut undang-undang, hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan keuangan. CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang berisi standar profesional yang ekstensif. CNCC juga mengeluarkan buletin informasi yang memberikan bantuan teknis. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya di tempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada oditur negara bagian untuk setiap tindakan kriminal yang mereka dapati selama masa audit. Haut Conseil du Commissariat aux Comptes (High Council of External Auditors) didirika pada tahun 2003 untuk mengawasi pekerjaan audit, khususnya dalam hal etika dan kebebasan. Layaknya CNCC, lembaga tersebut berada di bawah Menteri Kehakiman. Undang-undang tahun 2003 juga mewajibkan penyertaan laporan auditor pada kendali internal.
AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des Activites-CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapannya bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus di mana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan direktur
5.      Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Tidak ada persyaratan untuk laporan perubahan dalam posisi keuangan atau laporan arus kas. Namun, CNC merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan hampir semua perusahaan besat Prancis menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan gabungan sama-sama diwajibkan, tapi kelompok usaha kecil dibebaskan dari persyaratan gabungan. Code de Commerce memperbolehkan adanya laporan keuangan yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan kecil menengah.
Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidele), laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang baik (sincerite). Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
·         Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
·         Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
·         Laporan perubahan dalam aset tetap dan depresiasinya
·         Rincian provisi
·         Rincian setiap revaluasi
·         Laporan utang dan piutang menurut waktunya
·         Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
·         Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
·         Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
·         Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
·         Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersial harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan dan, dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
·         Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi
·         Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya
·         Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undanng prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirim kepada dewan direktur dan perwakilan pegawai; dokumen tersebut tidak diberikan kepada pemegang saham atau masyarakat umum kecuali diberikan secara sukarela (seperti laporan arus kas). Jadi, informasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Sebuah laporan keuangan sosial juga diperlukan untuk semua perusahaan dengan pegawai berjumlah 300 orang atau lebih. Laporan ini menjelaskan, menganalisis, dan melaporkan masalah-masalah pelatihan, hubungan industri, kondisi kesehatan dan keselamatan, tingkat gaji dan kepentingan pekerjaan lainnya, dan banyak kondisi tambahan yang berhubungan dengan lingkungan kerja lainnya. Laporan ini diwajibkan bagi perusahaan-perusahaan pribadi, bukan kelompok gabungan.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Di bawah ini akan diberikan sebuah contoh laporan keuangan dari perusahaan Prancis yang terdaftar. Saint-Gobain, sebuah perusahaan produk materiel dan kontruksi yang terdaftar di pasar modal Paris dan pasar modal Eropa lainnya, menjelaskan kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan gabungan dan terpisah.
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya. Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Tambahan depresiasi pajak juga kadang-kadang ada, dalam kasus jumlah tambahan yang diambil ditunjukkan sebagai beban luar biasa pada laporan laba rugi dan kredit bersesuaian sebagai pajak yang berhubungan dengan provisi dalam ekuitas. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.

Contoh : Kebijakan Akuntansi Saint-Gobain
Catatan untuk laporan keuangan gabungan
Laporan keuangan gabungan dari Compagnie de Saint-Gobain dan cabang-cabangnya (bersama “Group”) ini telah disusun sesuai dengan International Financial Reporting Standards (IFRS), yang digunakan oleh Uni Eropa pada 31 Desember 2005.
Catatan untuk laporan keuangan perusahan induk
Laporan keuangan dari Compagnie de Saint-Gobain telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh French Chart of Accounts pada tahun 1999.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan haru diamortisasi kurang dari lima tahun. Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai utang. Kemungkinan kerugian yang jumlahnya bisa ditentukan dengan akurasi yang pantas juga diakui. Banyak risiko dan ketidakpastian yang bisa dituliskan, seperti yang berhubungan dengan proses pengadilan, restrukturisasi, dan asuransi-diri; hal ini memungkinkan adanya kesempatan untuk merekayasa pendapatan. Adanya hubungan antara catatan perusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang ditangguhkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi. Simpanan wajib harus diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan adanya beberapa pengecualian, aturan Prancis mengenai laporan keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi. (Dalam kedua kasus, laporan kewajaran penyajian untuk akrual dan kapitalisasi direkomendasikan, tapi menjadi pilihan). Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis, tapi metode penyatuan boleh digunakan dalam kondisi tertentu. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode amortisasi yang spesifik. Goodwill tidak diperlukan untuk uji penurunan nilai. Gabungan proposional digunakan untuk usaha bersama dan metode ekuitas digunakan untuk menghitung investasi dalam entitas non-gabungan di mana pengaruh yang signifikan diuji. Translasi mata uang asing sesuai dengan IFRS, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
6.     JERMAN
Dalam sebuah kejadian besar, Corporation Law 1965 memindahkan sistem laporan keuangan Jerman ke arah pemikiran Inggris – Amerika (tapi hanya untuk perusahaan-perusahaan yang lebih besar). Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas, dan laporan manajemen perusahaan. Laporan manajemen dan persyaratan audit tambahan menjadi persyaratan hukum melalui Corporate Publicity Law tahun 1969.
Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan semuanya memasuki undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting Act pada 19 Desember 1985. Legislasi ini sangat luar biasa karena :
1)      Menggabungkan semua persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman ke dalam satu undang-undang;
2)      Undang-undang tunggal ini ditetapkan menjadi buku ketiga dari German Commercial Code (HGB), sehingga bisa diterapkan untuk semua entitas bisnis, dari kemitraan terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik;
3)      Peraturan ini sebagian besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
            Pada tahun 1998 ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan. Undang-undang yang pertama menambahkan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keungan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan perusahaan sektor swasta untuk menyususn standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
            Perlindungan kreditor merupakan perhatian utama dari akuntansi Jerman seperti yang dibubuhkan pada Commercial Code. Penilaian neraca konservatif sangat penting bagi perlindungan kreditor. Hal ini menciptakan kecendrungan untuk menilai rendah aset dan memberi nilai yang tinggi untuk utang. Simpanan dianggap sebagai perlindungan terhadap risiko yang tidak terduga dan kemungkinan kebangkrutan. Tindakan ini juga menyebabkan adanya jumlah pendapatan konservatif yang menjadi dasar untuk dividen pemilik. Jadi, akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
            Undang-undang perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apapun yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan usaha. Ketentuan pajak yang ada hanya bisa digunakan jika benar-benar dibukukan. Ini berarti, diantara yang lain, bahwa setiap depresiasi khusus atau drastis yang digunakan untuk kepentingan pajak juga harus dibukukan untuk tujuan laporan keungan. Dominasi akuntansi pajak berarti tidak ada perbedaan antara laporan keungan disusun untuk tujuan pajak dan yang dipublikasikan dalam laporan keuangan.
            Karakterisitik dasar ketiga dari akuntasi Jerman adalah ketergantungan pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif. untuk memahami akuntansi Jerman, seseorang harus melihat pada HGB dan bentuk keputusan hakim.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi keuangan, karena hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa Inggris. German Institute memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang-undang yang memengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan hukum merupakan kekuasaan tertinggi. Kosultasi yang sama diberikan oleh Frankurt Stock Exchange, persatuan dagang Jerman, dan akademi akuntansi. Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkenalkan persaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
·         Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
·         Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.
·         Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
German Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyususn standar Jerman. GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan perkerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntasi. GASB berisi tujuh orang ahli audit, analisis keungan, akademis, dan industri yang mandiri. Kelompok kerja dibentuk untuk menguji dan membuat rekomendasi atas masalah sebelum mencapai dewan. Sebagai sebuah aturan, kelompok-kelompok kerja ini memiliki perwakilan dari bidang perdagangan dan industri dan auditor, seorang dosen, dan seorang analis keuangan. Pertimbangan GASB yang mengikuti sebuah proses dan pertemuan bersifat terbuka. Ketika dikeluarkan, standarnya harus disetujui dan dipublikasikan oleh Menteri Kehakiman.
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang digunakan di Inggris, Amerika Serikat dan IASB. Standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Semenjak pendiriannya, GASB telah mengeluarkan German Accounting Standards (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas, laporan segmen, pajak-pajak yang ditangguhkan, dan translasi mata uang asing.
Pada tahun 2003, GASB menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program kerja dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global. Perubahan ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi perusahaaan-perusahaan yang terdaftar.
Pada tahun 2004 didirikan Finacial accounting Control Act untuk meningkatkan kepatuhan persyaratan laporan keuangan Jerman dan IFRS oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Undang-undang tersebut membuat dua susunan sistem pelaksanaan. Dewan sektor swasta, Financial Reporting Enforcement Panel (FREP), meninjau laporan keuangan yang tidak dianggap biasa. Dewan ini juga melakukan tinjauan acak pada laporan keuangan. FREP bergantung pada perusahaan untuk memperbaiki semua masalahnya dengan suka rela. FREP memberikan masalah-masalah yang tidak terpecahkan pada Federal Supervisory Authority, dewan pengaturan sektor publik yang mengawasi perdagangan saham (pasar modal) dan perbankan serta industri asuransi.
Akuntan publik resmi di Jerman disebut dengan Wirtchaftsprufer (WPs), atau pemeriksa perusahaan. Semua WP secara hukum diwajibkan untuk bergabung dalam Chamber of Accountants resmi. Auditor Oversight Commission, yang melapor pada Menteri Ekonomi dan Perburuhan, bertanggung jawab atas pengawasan Chamber of Accountants. Dengan standar internasional, profesi audit (akuntansi) Jerman adalah kecil. Accounting Act tahun 1985 memperluas persyaratan audit untuk lebih banyak perusahaan. Hasilnya, dewan auditor susunan kedua dibentuk pada akhir 1980-an. Orang-orang ini yang dikenal dengan pemeriksa buku sumpah hanya diizinkan untuk mengaudit perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, seperti yang dijelaskan dalam undang-undang. Jadi, ada dua kelas auditor yang secara hukum setuju untuk melakukan pemeriksaan audit perusahaan secara mandiri. Laporan audit Jerman menekankan kepatuhan persyaratan daripada “tinjauan yang baik dan benar.”
Laporan Keuangan
Undang-undang Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi bisnisnya. Ada tiga kelas ukuran usaha yaitu kecil, menengah, besar ditentukan berdasarkan total neraca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai. Perusahaan dengan saham yang dijual secara umum selalu dianggap sebagai perusahaan besar. Undang-undang menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan
·         Laporan manajemen
·         Laporan auditor
Perusahaan-perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah neraca singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah diperbolehkan menyusun laporan laba rugi singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah juga memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih sedikit untuk catatan mereka. Sebuah laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas pemilik diharuskan untuk laporan keuangan gabungan tapi tidak untuk laporan perusahaan pribadi.
Sebuah keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis artikel-artikel dalam neraca yang memiliki pengaruh material terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan ini bisa berjumlah ratusan halaman untuk perusahaan-perusahaan besar Jerman, dan tidak diberikan untuk pemegang saham.
Laporan keuangan gabungan diwajibkan bagi badan usahan di bawah manajemen gabungan dan dengan pemilihan suara terbanyak, pengaruh dominan dengan berdasarkan kendali kontrak, atau hak untuk mengangkat atau memecat sebagian besar dewan direktur. Perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan valuasi yang sama, tetapi tidak harus sama dengan yang digunakan dalam laporan perusahaan pribadi. Dengan cara ini, metode akuntansi berdasar pajak dalam akun pribadi bisa dihilangkan di akun kelompok.
Semua perusahaan bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan dan memiliki pilihan untuk mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi  menurut IFRS untuk tujuan informasional.
Pengukuran Akuntansi
     Berdasarkan HGB, metode pembelian (akuisisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan bisa diterima dalam keadaan tertentu. Metode pembelian yang diizinkan ada dua, yaitu: metode buku dan metode revaluasi. Aset dan utang yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada, dan setiap jumlah yang ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill) untuk menutup kerugian dalam ekuitas. Metode ekuitas digunakan untuk asosiasi yang memiliki 20% atau lebih kepemilikan, tapi hanya dalam laporan keuangan gabungan.
     Jerman merupakan salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan yang merupakan dasar untuk menilai aseet berwujud. Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk menentukan biaya.
     Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Provisi sebagai estimasi beban atau kerugian masa depan digunakan. Provisi harus disusun untuk beban pemeliharaan tangguhan, jaminan produk, kerugian potensial dari transaksi yang tertunda, dan kewajiban yang tidak pasti lainnya. Provisi memberikan perusahaan-perusahaan Jerman banyak kesempatan untuk mengatur pendapatan.
7.     REPUBLIK CEKO
Republik Ceko terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan barat laut. Wilayahnya merupakan bagian dari Kerajaan Aerio- Hungaria selama hampir 100 tahun (dari tahun 1620 hingga tahun 1918). Di pimpin oleh monarki Austria, Hapburgs. Kerajaan tersebut runtuh pada akhir Perang Dunia I dan Negara merdeka Ccechostaria didirikan pada tahun 1918. Hal ini  berakhir pada tahun 1938 ketika Inggris dan Perancis mengizinkan Nazi Jerman untuk mencaplok wilayah perbatasan Jerman dengan Ceko. Dalam 1 tahun Hitler mengantar sebagian Negara tersebut dan pendudukan Nazi pun telah dimulai. Setelah akhir Perang Dunia II, pemilihan umum tahun 1946 dan gerakan politik selanjutnya membawa Partai Komunis merebut kekuasaan. Hal ini memulai dominasi Uni Soviet terhadap Ceko yang bertahan hingga tahun 1989. Perpecahan internal dalam rezim Uni Soviet dan runtuhnya pemerintahan Komunis Ceko pada tahun itu menghadirkan adanya Velvet Revolution dan pendirian sebuah pemerintahan baru pada tahun 1993.
            Akuntansi di Republik Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah poitik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya di gambarkan oleh Negara-negara berbahaya Jerman di Eropa hingga akhir Perang Dunia II. Selanjutnya, dengan Pembangunan sebuah ekonomi sentral, praktik akuntansi didasarkan pada contoh soviet. Kebutuhan administratif dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan usaha.
            Tentu saja harga tidak mencerminkan pasar akan permintaan dan penawaran. Harga di kendalikan secara terpusat, khususnya pada dasar cost plus. Kerugian biasanya diberikan subsidi. Akuntansi merupakan kepentingan terbesar dalam menjalankan sebuah badan usaha. Lebih lanjut lagi, informasi akuntansi di anggap rahasia dan laporan keuangan tidak di publikasikan.
            Setelah tahun 1939, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pusat. Pemerintah mengubah susunan hukum dana dministratifnya untuk merangsang ekonomi dan menarik investasi uang.Undang Undang perdagangan dan praktik diubah untuk menyamakan dengan standar barat. Kendali harga di naikkan, Akuntansi di arahkan ke gaya barat.
            Ceko tidak langsung terpengaruh oleh proses ini. Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai  resmi berjalan. Dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan politik yang dicapai pada Ceko pra-tahun 1938.
            Privatisasi ekonomi mencakup pengembalian property kepada pemilik sebelumnya, privatisasi kecil dimana lebih dari 20.000 toko, restoran, dan usaha-usaha kecil lainnya dijual kepada masyarakat Ceko melalui lelang akibat, dan serangkaian privatisasi besar lainnya. Sebuah elemen penting dari lelang tersebut adalah adanya sistem kupon voucher yang memungkinkan penduduk Ceko yang telah dewasa untuk membeli voucher investasi dengan harga tertentu. Voucher-voucher tersebut di gunakan untuk membeli saham dari perusahaan industry besar yang baru diprivatisaksikan.
Namun, banyak warga Ceko yang tidak memiliki pengalaman sebagai pemegang saham, menjual saham mereka kepada bank investasi yang dimiliki oleh bank-bank convisial Ceko. Salah satu akibatnya adalah kepentingan untuk bank-bank tersebut, yang berakhir dengan kepemilikan perusahaan yang sama dimana mereka menanamkan modalnya. Putaran kedua privatisasi menggunakan lelang atau penjualan langsung, seringkali kepada manajer perusahaan itu sendiri. Banyak dari badan usaha yang baru di privsatisasikan tersebut langsung gagal. Hanya meninggalkan nama atau tanpa jaminan dan memenuhi sistem pengadilan dengan kasus-kasus bisnis. Kedua gelombang privtisasi tersebut saat ini dipandang sebagai sebuah kesalahan dalam mencoba untuk melakukan terlalu banyak melakukan hal sekaligus. Pada tahun 1995 Repubublik Ceko menjadi anggota pertama pasca-komunis.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi di Republik Ceko dipengarui oleh Commercial Code dan Dekrit Mentri Keuangan. Pasar Modal sejauh ini memiliki sedikit pengaruh dan walaupun Jerman merupakan asal Commercial Code, legalisasi pajak tidak terpengaruh langsung. Seperti yang di bahas dalam bagian berikut. Tinjauan yang baik dan benar yang ditanamkan dalam Accountansy Act dan diambil dari EU Direction diartikan bahwa pajak dan akun keuangan diperlakukan secara berbeda. Meskipun demikian hukum memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada substansi ekonomi dalam beberapa kasus.
            Audit diatur oleh Act on Auditors, yang di keluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk Chamber of Auditors, sebuah badan professional yang mengatur dirinya sendiri dan mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan mempublikasikan auditor, penyusunan standart audit dan regulasi praktik audit. Sebuah audit laporan keuangan di wajibkan untuk mensahkan laporan perusahaan-perusahaan saham gabungan dan untuk perusahaan-perusahaan besar dengan kewajiban terbatas. Audit dirancang untuk memastikan bahwa akun disimpan menurut kegiatan yang diatur dari dekrit dan bahwa laporan keuangan memberikan tinjauan yang baik dan benar dari posisi dan hasil keuangan perusahaan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Akun keuntungan dan kerugian(laporan laba rugi)
3.      Catatan
Sesuai dengan persyaratan EU Directives, catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan keuangan. Contohnya adalah informasi pegawau, pendapatan setiap bagian, dan kewajiban bersyarat. Catatan juga harus memasukkan sebuah laporan arus kas. Laporan keuangan gabungan diwajibkan untuk kelompok-kelompok yang memenuhi sedikitnya dua dari kriteria berikut: (1) asset senilai CzK350 juta, (2) pendapatan sebesar CzK700, (3) 250 pegawai. Perusahaan kecil lainnya tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat. Perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan yang terdaftar juga diwajibkan untuk memberikan laporan laba rugi per 3 bulan.
Pengukuran Akuntansi
            Metode akuisisi digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun. metode ekuitas digunakan untuk perusahan rekanan yaitu perusahaan yang menggunakan pengaruh signifikan tapi tidak terpengaruh, dan penggabungan proposional digunakan untuk usaha patungan atau bersama.
            Asset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai, dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya (LIFO tidak). Asset yang dipinjamkan biasanya tidak dikapitalisasi. Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara. Kerugian tak terduga dicatat dan diperkirakan. Perusahaan d apat mengambil keputusan untuk pemeliharaan. Simpanan wajib diharuskan. Keuntungan disesuaikan setiap tahun hingga mencapai 20% ekuitas untuk korporasi dan 10% untuk kewajiban terbatas perusahaan.

4. BELANDA
Akuntansi Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik, yaitu:
·         Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik yang tinggi.
·         Belanda merupakan sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah dan orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham.
·         Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis, akibatnya banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan khususnya pada pengukuran akuntansi. Serta akuntan profesional sangat dihormati dan memiliki pengaruh besar.
·         Akuntan Belanda juga mau menerima pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal dari standar internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. Belanda juga merupakan rumah bagi beberapa badan usaha multinasional besar dunia, termasuk Philips, Royal Dutch Shell, dan Unilever. Melalui contoh perusahaan-perusahaan besar multinasional ini telah memengaruhi laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan Belanda lainnya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam Uni Eropa. Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit berdasarkan perintah. Undang-undang tersebut juga menyusun pembentukan Tripartie Accounting Study Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Isi ketentuan undang-undang tahun 1970 adalah:
·         Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
·         Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
·         Dasar-dasar untuk penulisan aset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
·         Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten dan pengaruh materiel dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
·         Informasi keuangan yang komperatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Dutch Accounting Standards Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip-prinsip akuntansi yang terima (tidak terima) secar umum. Dewan ini diisi oleh anggota-anggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu:
1.      Penyusun laporan keuangan (para pegawai)
2.      Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat dagang dan analis keuangan)
3.      Auditor laporan keuangan
DASB merupakan organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan profesi audit. Aktivitasnya diatur oleh Foundation for Annual Reporting (FAR). Walaupun pedoman dewan tidak memiliki kekuatan hukum, pedoman tersebut telah lama diikuti oleh sebagian besar perusahaan dan auditor. Sebagai sebuah bantuan dalam menyusun atau merevisi pedoman, DASB menggunakan sebuah kerangka kerja konseptual yang merupakan translasi dari kerangka kerja IASB. Meskipun demikian, satu-satunya aturan akuntansi yang bisa dilaksanakan secara hukum adalah aturan yang ditetapkan dalam keputusan laporan keuangan dan akuntansi dari undang-undang sipil Belanda.
Authority for the Financial Markets (AMF) Belanda mengawaasi operasi bursa saham. Walaupun berada di bawah kekuasaan Menteri Keuangan, AMF merupakan sebuah otoritas administratif yang memiliki otonomi sendiri. Salah satu tanggung jawabnya pada tahun 2006 adalah mengawasi laporan tahunan dan audit dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Financial Reporting Division memastikan laporan yang disimpan dengan AMF telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Audit Firm Oversight Division memastikan standar audit dapat diterapkan diikuti dengan baik.
Enterprise Chamber, sebuah dewan khusus yang berhubungan dengan High Court of Amsterdam, merupakan sebuah keistimewaan khusus dari sistem Belanda dalam melaksanakan kepatuhan persyaratan akuntansi. Setiap pihak (pemegang saham, pegawai, serikat dagang & penuntut umum) yang tertarik dapat menyampaikan keluhan pada majelis ini jika laporan keuangan tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Majelis terdiri dari tiga hakim dan dua akuntan berpengalaman, dan tidak ada juri.
Netherlands Institute of Registeraccountants (NivRA), adalah dewan pengatur profesi audit di Belanda yang memiliki 14.000 anggota. Dewan ini bersifat otonomi dalam menyusun standar audit dan undang-undang profesionalnya yang kuat dalam menentukan keadaan hukumnya. Di Belanda ada dua jenis auditor: registeraccountants (RAs, atau anggota lembaga akuntansi) dan akuntan administratif (AAs), namun NivRA mungkin akan terus mendominasi audit dan akuntansi di Belanda.
NivRA berpartisipasi dalam Dutch Accounting Standards Board dan dalam komisi-komisi yang berurusan dengan perubahan undang-undang akuntansi dari undang-undang sipil. Para anggota NivRA tergabung dalam Enterprise Chamber, pengajar akuntansi di universitas terkemuka di Belanda, di IASB dan komite Uni Eropa, OECD, PBB dan International Federation of Accountants.
Laporan Keuangan
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi yang menuntut undang-undang harus disimpan di Belanda, namun Inggris, Prancis, dan Jerman dapat memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan
·         Laporan direktur
·         Informasi lain yang sudah ditentukan
Sebuah laporan arus kas dianjurkakan untuk disertakan. Catatan harus menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam evaluasi dan penentuan hasil dan pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi. Laporan direktur membahas posisi keuangan menurut tanggal neraca dan kinerja selama masa keuangan tersebut serta informasi kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan komentar-komentar setiap kejadian pasca penyusunan neraca. Informasi lain yang telah ditentukan harus mencakup laporan auditor dan perkiraan keuntungan untuk tahun tersebut.
Laporan keuangan tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan gabungan. Perusahaan-perusahaan kelompok untuk tujuan penggabungan merupakan perusahaan yang membentuk sebuah satuan ekonomi di bawah kendali yang sama. Menurut EU petunjuk, persyaratan laporan berbeda menurut ukuran perusahaannya. Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan laporan keuangan gaubungan dapat menyusun sebuah laporan laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus diaudit, tapi boleh mengeluarkan sebuah laporan laba rugi singkat. Perusahaan-perusahaan Belanda yang terdaftar harus menyusun laporan gabungan IFRS.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin menggunakan nilai lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang bisa didepresiasi. Ketika nilai lancar digunakan untuk aset-aset tersebut, jumlah laporan laba rugi yang berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan dalam nilai yang ada.
Nilai lancar bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau nilai bersih yang dapat dicapai. Nilai ini diharapkan dapat berlaku secara konsisten, revaluasi perlahan biasanya tidak diperbolehkan. Revaluasi merupakan pengganti kerugian dengan simpanan revaluasi dalam ekuitas pemegang saham. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan nilai lancar harus menyertakan informasi harga perolehan dalam catatannya. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan perhitungan, seseorang akan mengira bahwa ada kesempatan untuk memanipulasi penghasilan. Selain itu, ada fleksibilitas dalam penyertaan obligasi masa depan yang mungkin ada. Sebagai contoh, provisi untuk pemeliharaan berkala dan pemeriksaan besar diizinkan.

6.     INGGRIS
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran akuntansi profesional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah diatur oleh undang-undang perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan digabungkan selama bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari format neraca alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.      Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2.      Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.      Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.      Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.      Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Companies Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan diubah pada tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive. Undang-undang ini mengharuskan adanya penggabungan laporan keuangan. Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris berikut ini dihubungkan melalui Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk tahun 1970.
1.      The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2.      The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3.      The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4.      The Association of Chartered Certified Accountants
5.      The Chartered Institute of Management Accountants
6.      The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan standar Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-prinsp akuntansi hingga pada bentuk Accounting Standards Steering Committee tahun 1970, selanjutnya berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). ASC meresmikan Statements on Standard Accounting Practice (SSAPs) yang dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi, yang semuanya dapat memveto standart tersebut. SSAPs lebih bersifat rekomendasi dan hanya memiliki sedikit otoritas.
Dearing report, yang dikeluarkan pada tahun 1988 menyatakan ketidakpuasan dengan penyusunan standar yang ada. Undang-undang tahun 1989 membentuk sebuah Financial Reporting Council (FRC) baru dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya: Accounting Standards Board (ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent Issues Task Force (UTTF), dan sebuah Financial Reporting Review Panel.
FRC menyusun kebijakan umum. Badan ini merupakan badan independen yang anggotanya berasal dari profesi akuntansi, industri, dan lembaga keuangan. ASB memiliki wewenang mengeluarkan standar akuntansi dan ASB mengeluarkan Financial Reporting Standards (FRS) setelah mempertimbangkan komentar-komentar pada Discussion Papers and Financial Reporting Explosure Drafts (FREDs). ASB dipandu oleh Statement of Principles for Financial Reporting, sebuah kerangka kerja konseptual untuk menyusun standar akuntansi. ASB juga membentuk UITF untuk menanggapi masalah-masalah baru dan memberikan klarifikasi mengenai standar akuntansi dan regulasi lainnya. Oleh karen itu harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka. Peran utama ASB lainnya adalah bermitra dengan IASB dan penyusun standar lainnya dalam pengembangan IFRS.
Undang-undang tahun 1989 menentukan sanksi hukum bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mematuhi standar akuntansi. FRRP dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan bisa menginvestigasi keluhan-keluhan mengenai penyimpangan standar akuntansi. Perusahaan-perusahaan harus menggunakan kebijakan akuntansi yang paling tepat dengan keadaan tertentu mereka untuk memberikan sebuah tinjauan yang baik dan benar, dan mereka harus meninjau kebijakan mereka secara teratur untuk memastikan bahwa mereka tetaap berada di jalur yang benar.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya mencakup:
1.      Laporan direktur
2.      Akun laba dan rugi serta neraca
3.      Laporan arus kas
4.      Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.      Laporan kebijakan akuntansi
6.      Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.      Laporan auditor
London Stock Exchange mengahruskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyertakan laporan sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga harus melaporkan pendapatan dasar dan pendapatan per lembar saham dilusi. Keistimewaan lain laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan. Secara umum perusahaan kecil dan menengah diizinkan juntuk menyusun akun singkat dengan informasi minimum yang telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan dari penyusunan laporan gabungan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan (penyatuan kepentingan di Amerika Serikat) sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari aset bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan untuk aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat akuisisi, menggambarkan kondisi pada saat itu.
Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang independen dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23 disejajarkan dengan IFRS.
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham) dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian bersyarat diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang tepat. Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas yang ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.






Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan

IFRS
Prancis
Jerman
Republik Ceko
Belanda
Inggris
Kombinasi bisnis: pembelian / penyatuan
Pembelian
Pembelian*
Pembelian
Pembelian
Pembelian*
Pembelian*
Goodwill
Kapitalisasi & pengujian
Kapitalisasi & amortisasi
Kapitalisasi & amortisasi**
Kapitalisasi & amortisasi**
Kapitalisasi & amortisasi
Kapitalisasi & amortisasi***
Asosiasi
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
Valuasi Aset
Harga perolehan & harga pasar
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan & harga pasar
Harga perolehan & harga pasar
Beban Depresiasi
Dasar Ekonomi
Dasar Pajak
Dasar Pajak
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Dasar Ekonomi
Valuasi Persediaan LIFO
Tidak Diizinkan
Tidak Diizinkan
Diizinkan
Tidak Diizinkan
Diizinkan
Tidak Diizinkan
Kemungkinan Rugi
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Pinjaman Dana
Dikapitalisasi
Tidak Dikapitalisasi
Tidak Dikapitalisasi
Tidak Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Pajak Tangguhan
Diakui
Tidak Diakui
Tidak Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Simpanan untuk Manipulasi Laba
Tidak
Digunakan
Digunakan
Sebagian
Sebagian
Sebagian

* Penyatuan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara luas
** Bisa juga dimasukkan ke dalam simpanan
*** Non-amortisasi diizinkan jika ditujukkan untuk tinjauan penurunan nilai secara berkala


Tidak ada komentar:

Posting Komentar